– Cocok buat yang cari instrumen aman dengan likuiditas tinggi. Dana diinvestasikan di surat berharga jangka pendek seperti SBI atau deposito. Return-nya kecil, tapi risikonya rendah. Cocok buat dana darurat atau tabungan jangka pendek. Reksadana Pendapatan Tetap – Mayoritas ... moderat—lebih tinggi dari pendapatan tetap, tapi lebih stabil dibanding full saham. Reksadana Saham – Minimal 80% dananya dialokasikan ke saham. Potensi return tinggi, tapi risikonya juga besar karena tergantung fluktuasi pasar. Cocok buat investasi jangka panjang (5+ tahun).
lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga. Diversifikasi – Jangan taruh semua dana di satu jenis obligasi, campur dengan instrumen lain. Kalau masih ragu, coba mulai dengan reksadana pendapatan tetap yang portofolionya sudah dikelola profesional. Baca Juga: Mengenal Jenis Reksadana dan ... ketimbang obligasi 2 tahun saat BI menaikkan suku bunga. Cek proyeksi suku bunga BI di Bank Indonesia sebelum beli obligasi panjang. 4. Diversifikasi ke Reksadana Pendapatan Tetap Kalau modal terbatas atau malah ribet milih obligasi satu per satu, reksadana pendapatan tetap bisa jadi solusi.
dalam saham. Reksadana saham cocok untuk investor yang memiliki toleransi risiko tinggi dan mencari potensi imbal hasil yang lebih besar. Namun, perlu diingat bahwa reksadana saham juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya. Reksadana Pendapatan Tetap: ... Reksadana ini berinvestasi dalam obligasi dan instrumen pendapatan tetap lainnya. Reksadana pendapatan tetap lebih stabil dan cocok untuk investor yang mencari imbal hasil yang lebih konsisten dengan risiko yang lebih rendah. Meskipun imbal hasilnya tidak setinggi reksadana saham, reksadana ini